LOKASI WISATA ZIARAH " MAKAM KI AGENG TARUB ( JOKOTARUB ) " KURANG LEBIH 12 KM KE ARAH TIMUR DARI KOTA PURWODADI, TEPATNYA DI DESA TARUB, KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN.

Sabtu, 02 Oktober 2010

10 Hak yang Harus Ditunaikan Seorang Hamba Baik Kepada Allah, Islam, atau Sesama Manusia

10 Hak yang Harus Ditunaikan Seorang Hamba Baik Kepada Allah, Islam, atau Sesama Manusia
Al Ustadz Abu Karimah Askari
Syarat sempurnanya Tauhid
Firman Allah “Dan hendaklah kalian hanya beribadah kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatupun”
Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa tauhid tidak akan sempurna kecuali dengan dua syarat, yaitu :
• Meniadakan segala sesuatu sesembahan bahwa tidak ada yang berhak untuk disembah
• Menetapkan bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah
Allah berwasiat kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaih wasalam dan umat Islam di dalam ayat yang berisi 10 hak yang harus ditunaikan seorang hamba baik kepada Allah, Islam, atau sesama manusia.
Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang telah diharamkan atas kamu oleh Rabb-mu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang tua, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).” Al Qur’an Surat Al An’am : 151
Sepuluh Hak yang Harus Ditunaikan Seorang Hamba
1. Tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun
Jangan seperti orang musyrikin yang apabila disebutkan nama Allah maka mereka ketakutan dalam bentuk pengingkaran, akan tetapi jika disebutkan nama dari selain Allah (yang mereka sembah) maka mereka bergembira.
2. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua
Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa maksud berbuat baik kepada kedua orang tua yaitu dengan berbuat taat, memelihara, menjaga dan melaksanakan perintah keduanya (selama dalam ketaatan kepada Allah), memerdekakan mereka (apabila budak), dan tidak menghinakan mereka.
3. Tidak membunuh anak-anak dikarenakan takut miskin
Seperti halnya orang musyrikin jahiliyah yang membunuh anak-anak perempuan karena merasa hina apabila memiliki anak perempuan, atau karena takut tidak bisa memelihara anak. Padahal disebutkan dalam hadits bahwa seseorang tidak akan mati sebelum sempurna rizki dan ajalnya. Sehingga setiap orang sudah ditetapkan rizkinya oleh Allah, jadi tidak boleh takut tidak bisa memelihara anak yang banyak.
Abdullah bin Mas’ud bertanya kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah dosa apa yang paling besar di sisi Allah ?, “Engkau menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Allah-lah yang telah menciptakanmu”. Kemudian dosa apa lagi selanjutnya ?, “Engkau membunuh anakmu karena khawatir dia makan bersamamu”. (Shahih Bukhari Muslim)
Anak adalah rezeki yang merupakan karunia dari Allah.
4. Dan janganlah kalian mendekati kekejian baik yang dhahir atau yang tersembunyi.
Allah menutup pintu menuju perbuatan keji. Dalam ilmu ushul syariat disebutkan bahwa segala sesuatu yang dapat mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram maka hal tersebut juga dilarang. Oleh karena itu Allah memerintahkan kaum mu’minin untuk menundukkan pandangan terhadap lawan jenis karena hal ini dapat mengantarkan kepada zina. Oleh karena itu merupakan kesalahan orang yang mengaku menjadi ulama atau kyai tetapi memfatwakan bahwa boleh melihat gambar wanita telanjang yang ada di majalah, koran, dll karena yang dilarang adalah melihat wanitanya secara langsung.
Pengertian kekejian yang nyata adalah suatu kekejian yang benar-benar nyata dan diketahui oleh orang lain, sedangkan kekejian yang tersembunyi tidak diketahui orang lain.
5. Dan jangan membunuh jiwa yang telah Allah haramkan tanpa melalui jalan yang benar
Jiwa seorang muslim telah diharamkan (dilarang) oleh Allah untuk dibunuh. Dalam hadits disebutkan bahwa sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan seorang muslim telah diharamkan (dilarang untuk dilanggar) sebagaimana kehormatan hari Dzulhijjah, bulan Dzulhijjah, dan negeri Makah. Juga dilarang membunuh jiwa orang kafir dzimmi, muahad, musta’man (terdapat pembahasannya di kajian yang lain)
Dan terdapat jiwa yang diperbolehkan untuk dibunuh, seperti :
• Orang muslim sudah menikah yang berbuat zina
• Orang yang membunuh orang lain (di-qishash)
• Orang yang keluar dari Islam
• Orang yang keluar dari jama’ah (silahkan merujuk ke kajian yang lain untuk lebih jelasnya)
• Homoseks

10 Hak yang Harus Ditunaikan Seorang Hamba Baik Kepada Allah, Islam, atau Sesama Manusia bagian 2
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Al-An’am:152) dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (Al-An’am:153)
• 6. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
• Tidak diperbolehkan menggunakan harta anak yatim karena dikhawatirkan hal ini dapat menghilangkan harta mereka. Pengertian anak yatim dalam syariat adalah anak yang sudah ditinggal oleh ayahnya dan belum mencapai usia baligh. Terkecuali jika digunakan untuk usaha yang pasti mendatangkan keuntungan baik di dunia atau di akhirat.
Imam Malik menjelaskan makna ‘hingga sampai ia dewasa’ adalah sampai anak tersebut telah mencapai usia baligh, telah hilang kebodohan yang ada, mempunyai akal yang sehat, punya kekuatan baik secara akal atau jasmani untuk memanfaatkan hartanya.
• 7. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.
• Apabila dalam jual beli pihak penjual menyembunyikan dan mereka berdusta maka akan dihilangkan berkah dari jual beli mereka. Dan Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Oleh karena itu jika dia telah berusaha untuk berbuat jujur, menyempurnakan takaran dan timbangan, maka dia tidak mendapatkan dosa.
• 8. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu)
• Harus berbuat adil kepada siapapun termasuk orang yang masih memiliki hubungan saudara. Dan jangan sampai rasa benci terhadap orang lain menyebabkan kita berbuat tidak adil terhadap mereka. Dan kita diperintahkan untuk berbuat adil karena hal tersebut lebih dekat kepada ketakwaan.
Pengertian adil di dalam syariat adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, bukan berdasarkan asas kesamaan. Misalkan dalam pembagian harta warisan seorang laki-laki mendapatkan dua bagian perempuan. Juga dalam kisah seseorang yang tidak menyetujui tindakan Rasulullah memberikan harta rampasan perang lebih banyak kepada sebagian sahabat yang lain dengan tujuan untuk menguatkan mereka yang baru masuk Islam, orang tersebut memerintahkan Rasulullah untuk berbuat adil. Dia menganggap bahwa keadilan itu berarti mendapatkan hak sama rata. Kalau Rasulullah tidak bisa berbuat adil, maka siapa yang dapat berbuat adil ? Dicontohkan oleh Rasulullah dalam hadits beliau berkata, “Demi Allah, kalau sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri maka akan aku potong tangannya“.
• 9. Memenuhi janji Allah
• 10. Mengikuti jalan Rasulullah
• Mengikuti apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan tidak keluar dari jalan yang lurus ini. Hal ini dikarenakan apabila kita mengikuti jalan hidup selain dari Rasulullah maka hal ini akan mengakibatkan perpecahan. Perpecahan terjadi karena orang-orang tidak mengikuti kebenaran, apabila setiap orang berjalan di atas kebenaran maka tidak akan terjadi perpecahan.
Anak Merupakan Amanat Yang Harus Dijaga – Kajian Seri Pendidikan Anak
Anak merupakan salah satu kenikmatan di dunia. Dalam ayat disebutkan bahwa telah dihiasi kepada manusia kecintaan kepada wanita, anak-anak, dll. Menikah merupakan suatu hal yang sangat perlu disyukuri, begitu pula ketika dikaruniakan seorang anak.
Tanggung jawab dalam keluarga adalah sangat besar, baik di dunia ataupun di akhirat. Tanggung jawab seseorang setelah menikah adalah tidak terbatas, kedua orang tua mengemban tanggung jawab yang sangat besar bahkan sebelum kelahiran seorang anak. Akan tetapi banyak orang yang lalai akan tanggung jawab yang besar ini.
Ibnul Qayim mengatakan betapa banyak manusia yang menyengsarakan anaknya baik di dunia ataupun di akhirat dengan tidak memperhatikannya, menelantarkannya, bahkan terkadang membantu anaknya memuaskan hawa nafsu. Dia menganggap dengan hal tersebut sudah memuliakan anaknya, padahal dia telah menghinakan anaknya. Sehingga dia tidak merasakan manfaat kebaikan dari anaknya baik di dunia ataupun di akhirat.
Kejelekan yang terjadi pada anak kebanyakannya diakibatkan kesalahan pendidikan dari orang tua. Anak adalah amanah yang harus dijaga. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk menunaikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya.”
Apabila orang tua menginginkan agar anaknya berbuat baik kepada kedua orang tua, maka sebelumnya merupakan kewajiban orang tua untuk memberikan pendidikan yang baik. Apabila anak tidak diberikan pendidikan dengan baik maka seseorang telah mengkhianati amanah tersebut.
Firman Allah dalam Al-Quran, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu.”
Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasalam bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya dari apa yang dia pimpin. Seorang imam adalah pemimpin, dan dia akan dimintai dari apa yang dia pimpin. Dan seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya, dan dia akan ditanya dari kepemimpinannya tersebut. Dan seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya, dan dia akan ditanya mengenai kepemimpinannya tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya tersebut.”
Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasalam bersabda, “Tidaklah seorang hamba diberikan kepemimpinan, kemudian dia meninggal dalam keadaan menipu dalam kepemimpinannya, maka dia akan diharamkan masuk surga.”
Ibu mengemban tanggung jawab yang terbesar dalam pendidikan anak. Sehingga merupakan salah satu bentuk melupakan amanah adalah apabila seorang ibu bekerja di luar rumah dan melupakan amanah pendidikan anak.
Pendidikan anak adalah suatu hal yang berat, membutuhkan siasat dan kesabaran. Karena tabiat atau karakter setiap anak berbeda-beda.
Anak pada asalnya berada di atas fitrah. Maka di pundak orang tua terdapat tanggung jawab yang sangat besar. “Setiap anak dilahirkan didalam keadaan fitrah, maka ke dua orang tuanya yang menjadikan anaknya beragama Yahudi, Nashrani, atau Majusi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar